Alasan Yesus Disalib Menurut Islam

Diposting pada

Dalam ajaran Islam, Yesus (Nabi Isa) merupakan salah satu nabi yang dimuliakan dan dihormati. Namun, pandangan mengenai salibasi Yesus agak berbeda dengan keyakinan dalam agama Kristen. Menurut Islam, alasan Yesus disalib bukanlah karena dosa-dosa yang dilakukan oleh manusia, melainkan karena rencana Allah dalam mengangkatnya ke langit.

Pertama-tama, dalam Islam, Yesus dianggap sebagai seorang nabi yang suci dan tidak mungkin melakukan kesalahan besar seperti dosa. Oleh karena itu, konsep pembebasan dosa melalui kematian dan penyaliban Yesus tidak berlaku dalam ajaran Islam. Allah mengangkat Yesus ke langit sebelum proses penyaliban terjadi, sehingga tidak ada konsep penebusan dosa melalui kematian Yesus dalam pandangan Islam.

Selain itu, dalam Al-Qur’an, Allah menyatakan bahwa rencana-Nya adalah mengangkat Yesus ke langit sebelum disalibkan. Ayat-ayat dalam Al-Qur’an yang membahas kisah penyaliban Yesus menegaskan bahwa Allah tidak membiarkan hamba-Nya yang suci mengalami hinaan dan penyiksaan seperti disalibkan.

Dengan demikian, alasan Yesus disalib menurut Islam bukanlah untuk penebusan dosa, melainkan sebagai bagian dari rencana Allah dalam mengangkat beliau ke langit. Keyakinan ini menjadi salah satu perbedaan mendasar antara Islam dan agama-agama lain dalam hal pandangan terhadap Yesus dan makna salibannya.

Kisah Yesus Disalib Menurut Islam

Sobat Rspatriaikkt! Dalam agama Islam, kisah mengenai Yesus disalib memiliki alasan dan penjelasan tersendiri. Meskipun beberapa versi cerita berbeda dari keyakinan Kristen, Islam memiliki pandangan yang berbeda tentang peristiwa penting ini. Dalam artikel ini, kita akan membahas alasan mengapa Islam menganggap Yesus disalib serta menjelaskan beberapa kelebihan dan kekurangan dari pandangan ini.

Alasan Yesus Disalib Menurut Islam

1. Lehernya Dibahagikan

Menurut Islam, Allah tidak membiarkan Yesus disalib dengan cara yang mengerikan. Dalam Al-Quran, diceritakan bahwa Allah menyelamatkan Yesus dengan mengangkatnya ke langit sebelum kepala penyembah berhadapan dengannya. Dipercaya bahwa seseorang yang menyerupai Yesus, seperti Dajjal, yang kemudian disalib sebagai penggantinya.

2. Dia Hidup Serta Merta

Al-Quran menyatakan bahwa Yesus tidak mati di kayu salib, tetapi ditarik ke langit dengan semesta. Dalam Islam, Yesus dipandang sebagai utusan Allah yang dipercayai masih hidup hingga saat ini. Dia akan kembali pada akhir zaman untuk membawa keadilan dan kebenaran kepada dunia.

3. Kematian Yesus Akan Datang Nanti

Menurut Islam, kematian Yesus akan terjadi nanti pada saat kepulangannya. Ia akan mati secara alami seperti semua manusia. Hal ini berbeda dengan pandangan Kristen yang menganggap kematian di kayu salib sebagai penyelesaian keselamatan umat manusia.

Kelebihan Alasan Yesus Disalib Menurut Islam

1. Mengekalkan Ketuhanan Allah

Alasan mengapa Islam menganggap Yesus tidak disalib adalah untuk menegaskan ketuhanan Allah yang sempurna. Menganggap Yesus sebagai manusia biasa yang disalib akan menurunkan kedudukan Allah sebagai kekuatan tunggal yang mengatur segalanya.

2. Menghindari Pengkultusan

Dalam Islam, pengkultusan terhadap tokoh-tokoh agama sangat ditekan. Dengan menganggap Yesus tidak disalib, umat Muslim diingatkan untuk hanya menyembah Allah dan tidak menyembah manusia atau makhluk-Nya.

3. Menguatkan Keyakinan Kesatuan Tuhan

Dalam Pandangan Islam, menganggap Yesus tidak disalib adalah untuk menguatkan keyakinan akan kesatuan Tuhan. Allah adalah satu, dan tidak ada yang layak disembah selain Dia. Keyakinan ini penting untuk menjaga monotheisme dalam agama Islam.

4. Menegaskan Peran Nabi Muhammad

Menganggap Yesus tidak disalib juga menegaskan peran Nabi Muhammad sebagai nabi terakhir yang diutus oleh Allah kepada umat manusia. Dengan menekankan kehidupan dan misi Nabi Muhammad, konsep Nubuwwah yang kompleks dalam Islam diperkuat.

5. Memerangi Dugaan Penyimpangan Agama

Kedatangan Yesus kembali di akhir zaman menurut Islam merupakan simbol perjuangan melawan segala bentuk penyimpangan agama. Alasan ini memberikan umat Muslim harapan dan inspirasi dalam menghadapi tantangan yang dihadapi dalam hidup mereka.

Kekurangan Alasan Yesus Disalib Menurut Islam

1. Tidak Selaras dengan Keyakinan Kristen

Pandangan Islam mengenai Yesus disalib sangat berbeda dengan keyakinan Kristen yang mendalamkan makna penebusan dosa dan keselamatan melalui kematian Yesus di kayu salib. Perbedaan ini menjadi sumber konflik dan perdebatan antara kedua agama.

2. Kurangnya Bukti Historis

Alasan Yesus tidak disalib dalam pandangan Islam kurang didukung oleh bukti historis yang kuat. Meskipun hal tersebut menjadi fokus dalam Islam, banyak sumber sejarah dan teks kuno yang mencatat kematian Yesus di salib.

3. Meragukan Kesaksian Alkitabiah

Al-Quran menjadi acuan utama dalam menolak klaim Yesus disalib menurut Islam, tetapi banyak yang meragukan validitas kesaksian Alkitabiah dalam hal ini. Kesaksian dari para saksi mata dan tulisan pengikut Yesus menjadi pijakan utama yang diabaikan dalam alasan ini.

Pertanyaan Umum mengenai Yesus Disalib Menurut Islam

1. Apakah kisah Yesus disalib menurut Islam mempengaruhi hubungan antara Islam dan Kristen?

Jawaban: Ya, pandangan berbeda mengenai salib Yesus menjadi sumber perbedaan dan konflik antara kedua agama. Hal ini mempengaruhi hubungan keagamaan dan sosial di banyak negara di seluruh dunia.

2. Bagaimana pandangan Islam tentang keselamatan manusia?

Jawaban: Dalam pandangan Islam, keselamatan manusia diperoleh dengan menjalankan perintah-perintah Allah, percaya pada keesaan-Nya, dan hidup secara moral. Tidak ada pemahaman tentang keselamatan melalui penebusan dosa melalui kematian Yesus di kayu salib.

3. Bagaimana peran Yesus dalam Islam?

Jawaban: Dalam Islam, Yesus dipandang sebagai seorang nabi terbesar yang diutus oleh Allah untuk membawa ajaran-ajaran kebenaran. Dia bukanlah Tuhan atau Putra Allah, melainkan seorang hamba dan utusan-Nya.

Kesimpulan

Dalam pandangan Islam, alasan mengapa Yesus tidak disalib dipenuhi dengan dasar yang kuat, seperti mempertahankan kesucian Allah dan menghindari pengkultusan. Namun, pandangan ini juga memiliki beberapa kekurangan, seperti ketidakselarasan dengan keyakinan Kristen dan kurangnya bukti historis yang meyakinkan.

Tidak ada yang dapat memperdebatkan keyakinan masing-masing, namun penting bagi kita untuk menghormati perbedaan dan menjaga dialog yang saling memahami antara agama-agama. Terlepas dari perbedaan dalam pandangan ini, kita semua dapat belajar untuk hidup dengan damai dan menghormati keyakinan satu sama lain.

Pelatih Qira'at dan Tajwid. Membimbing umat Islam dalam memperbaiki bacaan Al-Qur'an. Mengajak pada keindahan melalui kebenaran suara dan makna ayat suci