Angkuh dan Sombong Menurut Islam: Mengapa Tidak Boleh Merasa Lebih dari Lainnya?

Diposting pada

Siapa yang tidak pernah merasa bangga dengan apa yang telah dicapai? Tapi hati-hati, karena rasa bangga yang berlebihan bisa berubah menjadi sifat angkuh dan sombong. Menurut ajaran Islam, sifat angkuh dan sombong adalah dua hal yang harus dihindari sejauh mungkin.

Angkuh dan sombong menurut Islam bukan hanya masalah tindakan, namun juga melibatkan hati dan niat seseorang. Seseorang yang angkuh biasanya merasa lebih unggul dari orang lain, merasa bahwa kesuksesan dan keberhasilannya merupakan hasil usahanya sendiri tanpa campur tangan Allah.

Sementara itu, orang yang sombong cenderung merendahkan orang lain, merasa bahwa dirinya lebih baik dan lebih mulia dari orang lain. Mereka merasa bahwa kekurangan dan kesalahan orang lain membuat dirinya menjadi lebih sempurna.

Rasulullah SAW sendiri pernah bersabda, “Tidak akan masuk surga orang yang dalam hatinya terdapat sifat sombong sebesar biji sawi.” Pesan ini mengingatkan kita betapa pentingnya menjaga hati dari penyakit angkuh dan sombong.

Mengapa angkuh dan sombong begitu dilarang dalam Islam? Karena kedua sifat tersebut dapat merusak hubungan antara manusia dan Allah, serta antara manusia dengan sesama. Sifat angkuh dan sombong membuat seseorang lupa bahwa segala sesuatu yang dimilikinya hanyalah titipan dari Allah, bukan karena kehebatan atau keunggulannya sendiri.

Jadi, mari kita jauhi sifat angkuh dan sombong, dan selalu ingat untuk bersyukur kepada Allah atas segala nikmat yang telah diberikan-Nya. Karena sesungguhnya, hanya dengan rendah hati kita dapat mendekatkan diri kepada-Nya.

Angkuh dan Sombong Menurut Islam

Sobat Rspatriaikkt! Dalam agama Islam, sikap angkuh dan sombong dianggap sebagai salah satu sifat negatif yang harus dihindari. Menjadi angkuh dan sombong berarti melebihi batas yang diizinkan dan lebih memprioritaskan diri sendiri daripada orang lain. Di artikel ini, kita akan membahas lebih lanjut tentang angkuh dan sombong menurut perspektif Islam.

Kata Pembuka

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraktuh, Sobat Rspatriaikkt! Semoga Allah selalu memberikan kebaikan dan keberkahan dalam setiap langkah yang kita ambil. Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas tentang angkuh dan sombong menurut ajaran Islam. Dalam Islam, sikap angkuh dan sombong dianggap sebagai salah satu penyakit hati yang perlu diobati. Mari kita selami dan pahami lebih dalam mengenai sifat negatif ini.

Angkuh dan Sombong Menurut Islam

Sikap angkuh dan sombong dalam Islam sangat tidak dianjurkan dan dianggap sebagai perbuatan yang meremehkan nikmat yang telah diberikan oleh Allah kepada manusia. Pada dasarnya, angkuh dan sombong berasal dari keinginan untuk merasa lebih baik dan lebih unggul dari orang lain. Tidak hanya menunjukkan sikap kufur nikmat, angkuh dan sombong juga mencerminkan ketidaktaatan terhadap perintah Allah dan keberpihakan pada hawa nafsu yang tercela.

Sebagai seorang Muslim, kita harus selalu berusaha menghindari sikap angkuh dan sombong. Kita harus menyadari bahwa semua yang kita miliki dan segala yang kita capai adalah anugerah dari Allah. Tidak ada alasan bagi kita untuk merasa lebih tinggi atau lebih baik dari orang lain. Kita semua adalah hamba Allah yang sama dalam pandangan-Nya.

Kelebihan Angkuh dan Sombong Menurut Islam

1. Rasa Percaya Diri

Sikap angkuh dan sombong sering kali disebabkan oleh rasa percaya diri yang berlebihan. Sebagai manusia, kita harus memiliki rasa percaya diri yang sehat dan bijaksana. Namun, menjadi angkuh dan sombong akan membuat kita kehilangan rasa ketergantungan kita pada Allah. Kita harus selalu mengingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki dan segala yang kita capai adalah berkat dari-Nya.

2. Ambisi yang Tinggi

Kelebihan lain dari sikap angkuh dan sombong adalah ambisi yang tinggi. Angkuh dan sombong sering kali membuat seseorang memiliki motivasi lebih besar untuk mencapai tujuan mereka. Namun, kita harus selalu ingat bahwa ambisi kita haruslah sejalan dengan perintah Allah. Ambisi yang salah dapat mengarah pada perbuatan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam dan merugikan orang lain.

3. Menarik Perhatian

Sikap angkuh dan sombong juga dapat membuat seseorang menarik perhatian orang lain. Orang yang angkuh dan sombong sering kali menjadi pusat perhatian karena sikap dan tindakan mereka yang mencolok. Namun, hal ini tidak bisa berlangsung lama dan pada akhirnya, sikap angkuh dan sombong akan membuat orang kehilangan rasa simpati dan menghindari mereka.

4. Menghargai Diri Sendiri

Sikap angkuh dan sombong seringkali dianggap sebagai cara untuk menghargai diri sendiri. Namun, dalam Islam, menghargai diri sendiri tidak boleh dilakukan dengan cara meremehkan orang lain. Menghargai diri sendiri dalam Islam berarti menjaga martabat diri dengan tetap mengikuti nilai-nilai agama dan menghormati hak-hak orang lain. Menghargai diri sendiri bukan berarti merasa lebih tinggi atau lebih baik dari orang lain.

5. Pencapaian yang Besar

Sikap angkuh dan sombong sering kali muncul ketika seseorang telah mencapai sesuatu yang besar atau memiliki kelebihan tertentu. Mereka menganggap diri mereka sebagai orang yang istimewa dan lebih unggul dari orang lain. Namun, kita harus selalu mengingat bahwa segala sesuatu yang kita miliki adalah amanah dari Allah. Pencapaian besar yang kita raih seharusnya membuat kita bersyukur kepada-Nya dan tidak membuat kita merasa lebih baik dari orang lain.

Kekurangan Angkuh dan Sombong Menurut Islam

1. Menciptakan Perpecahan

Sikap angkuh dan sombong sering kali menciptakan perpecahan antara individu dan kelompok. Mereka yang angkuh dan sombong cenderung tidak mau bekerja sama dengan orang lain, karena mereka merasa lebih unggul dan meremehkan kontribusi orang lain. Kekurangan ini menghambat terciptanya kerjasama yang harmonis dan membawa dampak negative dalam kehidupan sosial kita.

2. Meremehkan Orang Lain

Angkuh dan sombong juga membuat seseorang cenderung meremehkan orang lain. Mereka merasa bahwa orang lain tidak sebaik mereka dan tidak pantas mendapatkan pengakuan atau dihormati. Padahal, dalam ajaran Islam, semua manusia diciptakan sama dan mempunyai hak yang sama di hadapan Allah. Meremehkan orang lain adalah tindakan yang melanggar nilai-nilai Islam dan tidak sesuai dengan ajaran agama kita.

3. Menghalangi Perkembangan Pribadi

Angkuh dan sombong juga dapat menghalangi perkembangan pribadi seseorang. Sikap angkuh dan sombong membuat seseorang sulit menerima masukan atau kritik dari orang lain. Mereka berpikir bahwa mereka tidak memerlukan saran atau bantuan dari orang lain karena merasa sudah sangat sempurna. Padahal, dalam Islam, kita dianjurkan untuk terus belajar dan memperbaiki diri. Sikap angkuh dan sombong akan menghambat perkembangan pribadi kita dan membuat kita sulit untuk berkembang menjadi pribadi yang lebih baik.

4. Menyebabkan Ketidakadilan

Sikap angkuh dan sombong cenderung membuat seseorang melihat diri sendiri sebagai pusat segalanya. Mereka mengutamakan kepentingan pribadi tanpa memperhatikan kebutuhan atau hak-hak orang lain. Hal ini dapat menyebabkan ketidakadilan dalam hubungan antarmanusia. Dalam Islam, keadilan menjadi salah satu nilai yang sangat penting, dan sikap angkuh dan sombong jelas melanggar prinsip ini.

5. Membawa Dosa dan Murka Allah

Masih ada kekurangan lain dari sikap angkuh dan sombong menurut Islam, yaitu membawa dosa dan murka Allah. Allah melarang hamba-Nya untuk sombong dan angkuh karena sifat ini adalah salah satu bentuk kesombongan terhadap-Nya. Allah adalah Sang Pencipta dan segala yang ada di dunia ini adalah milik-Nya. Dengan sifat angkuh dan sombong, manusia cenderung melupakan dan mengabaikan kebesaran Allah serta kedermawanan-Nya yang tak terbatas.

FAQ (Frequently Asked Questions)

1. Mengapa angkuh dan sombong dilarang dalam Islam?

Angkuh dan sombong dilarang dalam Islam karena sifat ini bertentangan dengan nilai-nilai agama yang dianut. Allah menciptakan manusia dengan kadar yang berbeda-beda, baik dari segi kecerdasan, kekayaan, maupun kelebihan lainnya. Tidak ada alasan bagi manusia untuk sombong dan merasa lebih baik dari orang lain. Allah mencintai hamba-Nya yang rendah hati dan rendah diri.

2. Bagaimana cara menghindari sikap angkuh dan sombong?

Untuk menghindari sikap angkuh dan sombong, kita perlu selalu mengingatkan diri sendiri bahwa segala yang kita miliki adalah anugerah dari Allah. Bersyukur atas nikmat yang telah diberikan dan berbagi dengan orang lain. Selalu rendah hati dan rendah diri serta menghargai hak-hak orang lain. Mengubah pola pikir dan fokus pada pengembangan diri serta berbuat baik kepada sesama akan membantu kita menghindari sikap angkuh dan sombong.

3. Apakah sifat angkuh dan sombong bisa diubah?

Ya, sifat angkuh dan sombong bisa diubah jika kita memiliki kemauan dan tekad yang kuat. Mengubah sifat ini tidaklah mudah, tetapi dengan kesadaran dan bantuan Allah, semuanya mungkin. Kita perlu selalu berintrospeksi dan merenungkan tindakan dan sikap kita. Dengan melibatkan diri dalam kegiatan yang memperkuat rasa rendah hati dan menghargai orang lain, sifat angkuh dan sombong dapat dikurangi dan diubah menjadi sifat yang lebih baik.

Kesimpulan

Angkuh dan sombong adalah sikap negatif yang perlu dihindari menurut ajaran Islam. Dalam Islam, kita diajarkan untuk menjadi hamba yang rendah hati dan selalu mengingatkan diri bahwa segala yang kita miliki adalah anugerah dari Allah. Sikap angkuh dan sombong tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga menciptakan perpecahan dan ketidakadilan dalam masyarakat. Oleh karena itu, kita harus selalu berusaha menghindari sikap tersebut dan selalu berusaha menjadi pribadi yang rendah hati, rendah diri, serta menghargai hak-hak orang lain.

Pelatih Qira'at dan Tajwid. Membimbing umat Islam dalam memperbaiki bacaan Al-Qur'an. Mengajak pada keindahan melalui kebenaran suara dan makna ayat suci