Arisan Menurut Pandangan Islam: Antara Tradisi Ramah-tamah dan Akhlak Beragama

Diposting pada

Pada dasarnya, arisan merupakan kegiatan sosial yang sering dilakukan oleh masyarakat Indonesia. Biasanya, arisan dilakukan secara bergiliran antara anggota komunitas dengan tujuan untuk membantu satu sama lain dalam memenuhi kebutuhan finansial. Namun, bagaimana pandangan Islam terhadap praktik arisan?

Dalam Islam, arisan dapat dilihat sebagai sebuah kegiatan yang mempromosikan nilai-nilai kebersamaan, tolong menolong, dan merawat sesama umat. Praktik arisan juga dapat menjadi wadah bagi umat Islam untuk mempererat hubungan sosial antar sesama, sehingga menciptakan ikatan kekeluargaan yang kuat di antara umat Islam.

Namun, di sisi lain, Islam juga memberikan peringatan terhadap praktik arisan yang dilakukan dengan tujuan yang tidak sesuai dengan ajaran agama. Islam menekankan pentingnya menjaga adab, akhlak, dan kejujuran dalam setiap tindakan, termasuk saat berpartisipasi dalam arisan.

Sebagai umat Islam, kita diharapkan untuk selalu mengutamakan akhlak yang baik, kejujuran, dan keadilan dalam setiap aspek kehidupan, termasuk ketika berpartisipasi dalam arisan. Janganlah kita terjebak dalam praktik arisan yang merugikan orang lain atau bertentangan dengan ajaran agama.

Dengan demikian, arisan dapat menjadi sebuah kegiatan yang bermanfaat bagi umat Islam jika dilakukan dengan niat yang baik, tujuan yang jelas, dan dalam batas-batas yang ditentukan oleh ajaran agama. Mari kita jadikan arisan sebagai sarana untuk saling membantu, mempererat hubungan sosial, dan meningkatkan kualitas hidup umat Islam secara bersama-sama.

Arisan Menurut Pandangan Islam

Sobat Rspatriaikkt!

Arisan adalah salah satu kegiatan yang populer di masyarakat Indonesia. Secara umum, arisan adalah sebuah sistem di mana sekelompok orang berkumpul untuk mengumpulkan sejumlah uang dan kemudian memberikannya kepada salah satu anggota dalam bentuk undian yang dilakukan secara bergantian. Namun, apa sih pandangan Islam terhadap arisan ini?

Pengertian Arisan dalam Islam

Di dalam Islam, arisan dikenal sebagai ‘iltizam al-ba’i wa al-mustashir’. Dalam konteks ini, arisan merupakan salah satu bentuk dari ‘nadbah’ atau perdebatan yang dilakukan dengan tujuan untuk mencapai suatu kebaikan dan keberkahan.

Kelebihan Arisan Menurut Pandangan Islam

  • Mendekatkan hubungan sesama muslim: Arisan memberikan kesempatan bagi kaum muslimin untuk berkumpul, saling bertukar pikiran, dan menjalin silaturahmi yang lebih erat.
  • Memperkuat kebersamaan dan solidaritas: Arisan mengajarkan pentingnya saling membantu dan mendukung satu sama lain dalam mencapai tujuan bersama.
  • Memberikan manfaat ekonomi: Melalui arisan, anggota kelompok dapat mengumpulkan uang secara teratur untuk digunakan dalam memenuhi kebutuhan ekonomi.
  • Memupuk rasa percaya: Arisan membangun kepercayaan antaranggota, karena mereka harus mempercayai bahwa setiap orang akan memperoleh bagian yang adil dan sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan.
  • Meningkatkan kesadaran religi: Arisan dapat digunakan sebagai media untuk saling mengingatkan tentang ketaatan kepada Allah, dengan mengajak anggota kelompok untuk berdoa bersama sebelum dimulainya kegiatan arisan.

Kekurangan Arisan Menurut Pandangan Islam

  • Keberkahan yang tidak pasti: Meskipun arisan dijalankan dengan niat yang baik, keberkahan dari hasil arisan tidak selalu dapat dijamin. Sebagai muslim, kita harus tetap berserah diri kepada kehendak Allah dan bukan terlalu mengharapkan hasil dari arisan.
  • Menimbulkan perselisihan: Terkadang, arisan dapat menimbulkan perselisihan, terutama saat ada anggota yang merasa tidak puas dengan undian atau tidak adil dalam memperoleh bagian.
  • Potensi terjerumus dalam riba: Jika tidak dijalankan dengan hati-hati, arisan bisa menjadi sarana untuk mengumpulkan uang dengan cara yang tidak Islami. Misalnya, jika anggota kelompok menetapkan bunga atau keuntungan atas uang yang disetor.
  • Tergantung pada kelompok: Partisipasi dalam arisan berarti tergantung pada kelompok atau lingkungan tertentu. Jika kelompok tersebut bubar atau tidak berjalan sesuai harapan, maka tidak ada jaminan bahwa arisan akan terus berlanjut.
  • Peluang untuk menjadi konsumtif: Dalam kegiatan arisan, setiap anggota menunggu giliran untuk mendapatkan jumlah uang yang besar. Hal ini dapat memicu sifat konsumtif yang tidak sehat dan mengarah pada pengeluaran yang berlebihan.

FAQ Arisan Menurut Pandangan Islam

1. Apakah arisan bisa digunakan sebagai sarana untuk berbisnis?

Arisan sejatinya bukanlah bentuk bisnis, melainkan kegiatan sosial atau kebersamaan untuk saling membantu dan mendukung sesama muslim. Namun, jika arisan dilakukan dalam konteks usaha yang halal dan tanpa melibatkan riba, maka tidak ada larangan untuk membantu sesama dalam memperoleh modal usaha melalui arisan.

2. Apakah mendapatkan hasil dari arisan diperbolehkan dalam Islam?

Mendapatkan hasil dari arisan diperbolehkan dalam Islam selama tidak melibatkan riba atau cara yang tidak Islami. Hasil yang diperoleh dari arisan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan pribadi atau digunakan untuk memberikan sumbangan pada orang-orang yang membutuhkan.

3. Apakah partisipasi dalam arisan dianjurkan dalam Islam?

Partisipasi dalam arisan dianjurkan dalam Islam, karena dapat memperkuat tali silaturahmi, menjalin kebersamaan, dan saling membantu dalam memenuhi kebutuhan ekonomi. Namun, perlu diingat bahwa tujuan utama dari arisan adalah untuk mencapai kebaikan dan keberkahan bersama.

Dalam pandangan Islam, arisan memiliki kelebihan dalam memperkuat hubungan sesama muslim, memupuk rasa percaya, dan meningkatkan kesadaran religi. Namun, kita juga perlu waspada terhadap kekurangan arisan seperti keberkahan yang tidak pasti, perselisihan, dan potensi terjerumus dalam riba. Dengan memahami hal ini, mari kita menjalankan arisan dengan niat yang ikhlas dan bertanggung jawab demi kebaikan bersama.

Pelatih Qira'at dan Tajwid. Membimbing umat Islam dalam memperbaiki bacaan Al-Qur'an. Mengajak pada keindahan melalui kebenaran suara dan makna ayat suci