Salam, Sobat Rspatriaikkt!
Blended learning adalah salah satu metode pembelajaran yang semakin populer di era digital ini. Kombinasi antara pembelajaran online dan tatap muka dalam blended learning menawarkan banyak kelebihan yang diakui oleh para ahli pendidikan. Dalam artikel ini, kita akan mempelajari apa itu blended learning menurut para ahli, serta kelebihan dan kekurangan yang terkait dengan metode pembelajaran ini.
Pendahuluan
Blended learning, atau pembelajaran gabungan, adalah pendekatan pembelajaran yang menggabungkan penggunaan platform digital dengan interaksi langsung antara guru dan siswa di ruang kelas. Metode ini memanfaatkan teknologi untuk memberikan materi pembelajaran secara online, sementara juga memberikan kesempatan untuk berinteraksi secara langsung dalam sesi tatap muka.
Menurut para ahli, blended learning telah terbukti efektif dalam meningkatkan hasil belajar siswa. Dr. Clayton Christensen, seorang pakar inovasi di Harvard Business School, menyebutkan bahwa blended learning dapat membantu merubah paradigma pembelajaran tradisional yang masih mengandalkan metode pengajaran satu arah, menjadi lingkungan belajar yang lebih terlibat dan responsif.
Dr. Terry Anderson, seorang profesor emeritus di University of Athabasca, juga mengatakan bahwa blended learning memberikan kesempatan bagi siswa untuk memiliki akses ke berbagai sumber pembelajaran, sehingga mereka dapat belajar sesuai dengan gaya belajar masing-masing. Dalam hal ini, blended learning menjawab kebutuhan untuk personalisasi pembelajaran.
Dr. Charles Graham dari Brigham Young University menyoroti pentingnya penggunaan teknologi dalam blended learning. Ia menyatakan bahwa teknologi yang digunakan dalam pembelajaran online dapat membantu meningkatkan partisipasi siswa dan memperluas ruang lingkup pembelajaran. Dalam hal ini, siswa tidak hanya belajar di kelas, tetapi juga dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari berbagai sumber di luar kelas.
Dr. Anthony G. Picciano, seorang profesor di School of Education di Hunter College, menekankan pentingnya peran guru dalam blended learning. Ia mengungkapkan bahwa guru yang mengimplementasikan metode blended learning adalah fasilitator pembelajaran yang memungkinkan siswa belajar secara mandiri namun tetap mendapatkan arahan dan dukungan dari guru.
Dr. Robin Kay, seorang profesor di Department of Curriculum, Teaching and Learning di University of Toronto, juga menyoroti potensi blended learning dalam meningkatkan keterlibatan siswa. Dalam metode ini, siswa didorong untuk aktif berpartisipasi dalam proses pembelajaran melalui diskusi, kolaborasi, dan proyek pembelajaran.
Dr. Patrick R. Lowenthal, seorang profesor di School of Education di Boise State University, berpendapat bahwa blended learning dapat memberikan fleksibilitas bagi siswa untuk belajar sesuai dengan jadwal yang mereka (Continued…)