Cara Menjaga Lisani Menurut Islam: Hindari Ghibah dan Boikot Perkataan Buruk

Diposting pada

Dalam ajaran Islam, menjaga lisan adalah salah satu hal yang sangat penting. Lisani adalah cermin dari hati dan tindakan seseorang. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, “Sesungguhnya di dalam tubuh manusia terdapat segumpal daging. Jika baik maka baik pulalah seluruh tubuhnya, namun jika rusak maka rusak pulalah seluruh tubuhnya. Itulah hati.”

Salah satu cara untuk menjaga lisan menurut ajaran Islam adalah dengan menghindari perbuatan ghibah atau menggunjing orang lain. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah Bersabda, “Tahukah kalian tentang ghibah? Sahabat-sahabat Rasulullah menjawab, ‘Allah dan Rasul-Nya lebih tahu.’ Beliau bersabda, ‘Ghibah adalah kamu menyebutkan saudaramu dengan apa yang dia benci.’

Selain itu, kita juga dihimbau untuk boikot perkataan buruk. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al-Hujurat ayat 11, “Hai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, boleh jadi (yang diolok-olok itu) lebih baik dari mereka. Dan jangan pula wanita mengolok-olok wanita lain, boleh jadi (yang diolok-olok itu) lebih baik dari mereka. Jangan mencela dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelar-gelar yang buruk.”

Dengan menjaga lisan, kita dapat menjaga hubungan baik dengan sesama manusia dan tentunya mendapat rahmat dan ridha Allah SWT. Jadi, mari kita bersama-sama merajut kebaikan dengan menjaga lisan kita sesuai dengan ajaran agama Islam.

Kepada Sobat Rspatriaikkt!

Pada kesempatan kali ini, kita akan membahas mengenai pentingnya menjaga lisan menurut ajaran Islam. Lisan merupakan salah satu anugerah terbesar yang diberikan oleh Allah kepada manusia. Dengan lisan, kita dapat berkomunikasi dengan sesama, menyampaikan pikiran, dan mengungkapkan perasaan. Namun, seringkali kita lupa akan kekuatan lisan dan dampak yang ditimbulkan oleh setiap perkataan yang keluar dari mulut kita.

Pendahuluan

Seperti yang telah diajarkan oleh agama Islam, menjaga lisan merupakan kewajiban setiap muslim. Rasulullah SAW sendiri telah memberikan contoh yang baik dalam berbicara dan mengajarkan umatnya untuk menghindari perkataan yang dapat menyakiti orang lain atau berdampak negatif. Menjaga lisan bukan hanya sekadar menahan diri dari mulut penuh dengan hujatan atau makian, tetapi juga melibatkan penggunaan kata-kata yang baik, jujur, dan bermanfaat bagi orang lain.

Kelebihan Menjaga Lisan Menurut Islam

1. Menciptakan Keharmonisan dan Persatuan

Menjaga lisan menurut ajaran Islam dapat membantu menciptakan keharmonisan dalam hubungan antarindividu maupun di dalam komunitas. Dengan berbicara secara baik dan tidak menyakiti perasaan orang lain, kita dapat menjaga hubungan yang harmonis dan membangun persatuan di tengah perbedaan pendapat dan karakter.

2. Menjaga Kehormatan Diri dan Orang Lain

Setiap perkataan yang diucapkan oleh seseorang memiliki kekuatan untuk mengangkat atau merendahkan martabat diri sendiri maupun orang lain. Dengan menjaga lisan menurut Islam, kita dapat menghindari perkataan yang merendahkan atau menghina orang lain. Hal ini akan membantu menjaga kehormatan diri sendiri dan orang lain, sehingga tercipta suasana yang penuh dengan rasa saling menghormati.

3. Meningkatkan Kualitas Komunikasi

Menjaga lisan menurut ajaran Islam juga dapat membantu meningkatkan kualitas komunikasi. Dengan berbicara secara jujur, tidak memfitnah, dan menggunakan kata-kata yang baik, informasi yang disampaikan akan lebih diterima oleh orang lain. Selain itu, komunikasi yang baik juga dapat membantu dalam membangun kepercayaan antara satu dengan yang lain.

4. Meredakan Perdebatan dan Konflik

Perdebatan dan konflik seringkali terjadi karena kurangnya pengendalian diri dalam berbicara. Dengan menjaga lisan menurut Islam, kita dapat menghindari perdebatan yang tidak produktif dan meredakan konflik yang terjadi di antara individu atau kelompok. Dengan berbicara secara bijaksana, kita dapat mencapai solusi yang lebih baik dan harmonis dalam menyikapi permasalahan.

5. Mendapatkan Keberkahan dan Pahala

Menjaga lisan menurut ajaran Islam akan mendatangkan keberkahan dan pahala dari Allah SWT. Dalam sebuah hadis, Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata yang baik atau diam.” Dengan berbicara yang baik atau diam, kita memperoleh pahala dari setiap perkataan yang baik yang keluar dari mulut kita, sehingga mendekatkan diri kepada Allah dan memperoleh ridha-Nya.

Kekurangan Menjaga Lisan Menurut Islam

1. Memerlukan Pengendalian Diri yang Tinggi

Menjaga lisan menurut ajaran Islam memerlukan pengendalian diri yang tinggi. Terkadang, emosi yang memuncak dapat membuat seseorang melontarkan kata-kata yang tidak sesuai dengan ajaran Islam. Dalam situasi seperti ini, seseorang perlu menyadari akan pentingnya menjaga lisan dan mengendalikan emosi agar tidak melukai perasaan orang lain.

2. Tidak Selalu Disetujui oleh Semua Orang

Setiap orang memiliki pemahaman dan sudut pandang yang berbeda-beda. Terkadang, ada orang yang tidak setuju dengan pendapat atau perkataan yang kita sampaikan meskipun kita telah menjaga lisan sesuai ajaran Islam. Namun, kita tidak perlu merasa terlalu terbebani dengan hal ini. Yang terpenting adalah kita telah berusaha menjaga lisan dengan sebaik-baiknya sesuai dengan ajaran agama.

3. Memerlukan Kesadaran dan Konsistensi

Menjaga lisan menurut Islam memerlukan kesadaran dan konsistensi yang tinggi. Terkadang, kita dapat tergoda untuk mengucapkan perkataan yang tidak baik dalam situasi tertentu. Oleh karena itu, menjadi penting bagi setiap muslim untuk senantiasa meningkatkan kesadaran dalam berbicara dan konsisten dalam menjaga lisan sepanjang waktu.

FAQ tentang Menjaga Lisan Menurut Islam

1. Apa yang dimaksud dengan menjaga lisan menurut ajaran Islam?

Menjaga lisan menurut ajaran Islam berarti berbicara dengan kata-kata yang baik, jujur, dan bermanfaat bagi orang lain. Hal ini melibatkan penghindaran terhadap perkataan yang dapat menyakiti perasaan orang lain atau berdampak negatif.

2. Apa saja konsekuensi dari tidak menjaga lisan menurut ajaran Islam?

Tidak menjaga lisan menurut ajaran Islam dapat menyebabkan terjadinya konflik, ketidakharmonisan, dan kerugian baik secara pribadi maupun sosial. Perkataan yang tidak baik dapat merusak hubungan antarindividu serta menciptakan ketegangan dalam komunitas.

3. Bagaimana cara menjaga lisan sehari-hari menurut Islam?

Untuk menjaga lisan sehari-hari menurut Islam, kita perlu mengendalikan emosi, menjaga penggunaan kata-kata yang baik, dan menghindari perkataan yang tidak diperlukan. Selain itu, kita juga perlu berusaha untuk meningkatkan kesadaran dan konsistensi dalam menjaga lisan sepanjang waktu.

Kesimpulan

Dari uraian di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa menjaga lisan menurut ajaran Islam merupakan hal yang sangat penting. Dengan menjaga lisan, kita dapat menciptakan keharmonisan, menjaga kehormatan diri dan orang lain, meningkatkan kualitas komunikasi, meredakan perdebatan dan konflik, serta mendapatkan keberkahan dan pahala dari Allah. Meskipun ada beberapa kekurangan dalam menjaga lisan menurut Islam, namun kesadaran dan konsistensi yang tinggi dapat membantu kita untuk terus meningkatkan kualitas berbicara secara Islami. Oleh karena itu, marilah kita bersama-sama menjaga lisan agar memberikan dampak positif dalam kehidupan sehari-hari.

Guru Bahasa Arab dan Fiqh. Mempertajam pemahaman tentang bahasa Arab dan hukum Islam. Membangun generasi yang cakap dan berakhlak mulia #PendidikanIslam