Tawasul merupakan salah satu praktik dalam agama Islam yang seringkali menimbulkan kontroversi di kalangan umat. Banyak yang masih bertanya-tanya, apakah tawasul itu benar atau justru bertentangan dengan ajaran Islam yang sebenarnya. Namun, sebenarnya tawasul adalah sebuah amalan yang diperbolehkan asalkan dilakukan dengan cara yang benar sesuai tuntunan agama.
Menurut pandangan ulama, tawasul merupakan cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dengan cara memohon pertolongan-Nya melalui pemberian-Nya kepada hamba-Nya yang saleh. Dalam melakukan tawasul, tidak sembarangan orang yang dijadikan perantara, namun haruslah orang yang diridhai oleh Allah dan memiliki kedekatan dengan-Nya.
Salah satu cara tawasul yang benar menurut Islam adalah dengan menggunakan doa-doa yang disyariatkan. Doa-doa ini biasanya berisi permohonan kepada Allah agar diberikan keberkahan, perlindungan, atau hikmah. Contoh doa yang sering digunakan dalam tawasul adalah doa Nabi Ibrahim yang memohon kepada Allah agar menjadikan keturunannya sebagai umat yang beribadah.
Dengan memahami cara tawasul yang benar dalam Islam, kita dapat mendekatkan diri kepada Allah dengan cara yang sesuai dengan ajaran-Nya. Selain itu, kita juga dapat menghindari praktik-praktik bid’ah yang tidak sesuai dengan ketentuan agama. Jadi, selalu ingatlah untuk melakukan tawasul dengan niat yang tulus dan doa-doa yang disyariatkan agar mendapatkan ridha dari Allah SWT.
Pengantar
Sobat Rspatriaikkt!
Tawasul adalah suatu istilah dalam Islam yang merujuk pada perlindungan atau perantaraan. Dalam praktik agama Islam, tawasul sering digunakan sebagai cara untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon pertolonganNya. Namun, tidak semua bentuk tawasul diterima dalam agama Islam. Artikel ini akan membahas cara tawasul yang benar menurut islam, serta kelebihan, kekurangan, dan beberapa FAQ terkait dengan hal ini.
Cara Tawasul yang Benar Menurut Islam
Dalam Islam, tawasul yang benar adalah berdasarkan pada dua prinsip utama yaitu tawasul dengan perantaraNya (Allah) dan tawasul dengan perantara orang saleh.
Tawasul dengan Perantara Allah
Sebagai makhluk, kita tidak dapat langsung mendekati Allah SWT tanpa melalui perantaraan-Nya. Oleh karena itu, tawasul dengan perantara Allah adalah cara yang dianjurkan dalam Islam. Dalam hal ini, kita meminta pertolongan langsung kepada Allah SWT dan berdoa kepada-Nya dengan tulus.
Tawasul dengan Perantara Orang Saleh
Selain tawasul dengan perantara Allah, tawasul dengan perantara orang saleh juga diperbolehkan dalam Islam. Orang saleh adalah mereka yang memiliki kedekatan khusus dengan Allah dan diakui kesalehannya oleh umat Islam. Dalam tawasul ini, kita memohon pertolongan kepada Allah melalui orang saleh tersebut sebagai perantara.
5 Kelebihan Cara Tawasul yang Benar Menurut Islam
1. Memperkuat Iman
Melakukan tawasul yang benar dapat memperkuat iman kita. Dengan mengandalkan perantaraan Allah atau orang saleh, kita meyakini bahwa Allah lah yang memiliki kekuasaan penuh dalam memenuhi doa-doa kita.
2. Meningkatkan Ketakwaan
Dengan melakukan tawasul, kita secara tidak langsung meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. Kita mengakui bahwa kita adalah hamba yang lemah dan sangat membutuhkan pertolongan-Nya.
3. Membantu Konsentrasi dalam Berdoa
Ketika kita berdoa dengan menggunakan tawasul, kita memiliki objek tertentu dalam doa kita seperti Allah atau orang saleh. Hal ini dapat membantu meningkatkan konsentrasi kita dalam berdoa dan membuat doa kita lebih fokus dan tulus.
4. Merasa Lebih Terhubung dengan Allah
Melalui tawasul, kita merasa lebih terhubung dengan Allah SWT. Kita menyadari bahwa Allah mendengarkan doa-do kita dan memberikan pertolonganNya melalui perantaraan-Nya.
5. Meningkatkan Kualitas Doa
Dengan melakukan tawasul yang benar, kita mengajukan doa melalui jalur yang lebih baik dan dianggap lebih efektif. Ini dapat meningkatkan kualitas doa dan peluang doa kita dikabulkan oleh Allah SWT.
5 Kekurangan Cara Tawasul yang Benar Menurut Islam
1. Risiko Kegiatan Syirik
Salah satu kekurangan tawasul yang benar adalah risiko dilakukannya kegiatan syirik. Ketika tawasul dengan perantara orang saleh dilakukan dengan cara berlebihan dan meyakini bahwa orang tersebut memiliki kekuatan sendiri untuk memenuhi permintaan kita, hal ini bisa dikategorikan sebagai syirik.
2. Kurangnya Pemahaman tentang Tauhid
Tawasul yang benar harus didasarkan pada pemahaman yang benar tentang tauhid, yaitu keyakinan monotheisme dalam Islam. Jika tidak ada pemahaman yang cukup tentang tauhid, tawasul bisa salah dimengerti dan tujuan ibadah bisa terganggu.
3. Potensi Penyimpangan
Tawasul dengan perantara orang saleh memiliki potensi untuk menyimpang. Beberapa orang mungkin menganggap orang saleh tersebut sebagai sosok yang dapat memenuhi segala keinginan mereka tanpa perlu berusaha sendiri.
4. Mengabaikan Kewajiban Pribadi
Pada beberapa kasus, ketika bergantung terlalu banyak pada tawasul, kita dapat mengabaikan tanggung jawab dan kewajiban pribadi. Kita yang seharusnya berusaha dan berdoa langsung kepada Allah, malah mengandalkan tawasul terus-menerus.
5. Kurangnya Pemahaman tentang Sunnah
Pemahaman yang kurang tentang sunnah dapat mengakibatkan kurangnya kesadaran tentang tawasul yang benar. Penting bagi umat muslim untuk memahami sunnah dan praktik-praktik Nabi Muhammad SAW terkait tawasul agar tidak salah memahami dan melaksanakannya.
FAQ (Pertanyaan yang Sering Diajukan)
1. Apa itu tawasul dalam Islam?
Tawasul dalam Islam adalah perlindungan atau perantaraan dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon pertolonganNya.
2. Apa hukum melakukan tawasul dalam Islam?
Tawasul yang benar, yaitu tawasul dengan perantara Allah atau orang saleh, diperbolehkan dalam Islam. Namun, tawasul yang melibatkan perantara selain Allah atau orang saleh yang tidak diketahui kebenarannya, dapat dianggap sebagai bentuk syirik dan tidak dianjurkan dalam Islam.
3. Apa manfaat melakukan tawasul yang benar?
Manfaat melakukan tawasul yang benar antara lain memperkuat iman, meningkatkan ketakwaan, membantu konsentrasi dalam berdoa, merasa lebih terhubung dengan Allah, dan meningkatkan kualitas doa.
Kesimpulan
Dalam agama Islam, tawasul yang benar adalah tawasul dengan perantara Allah atau orang saleh. Melakukan tawasul yang benar memiliki kelebihan dalam memperkuat iman, meningkatkan ketakwaan, membantu konsentrasi dalam berdoa, merasa lebih terhubung dengan Allah, dan meningkatkan kualitas doa. Namun, tawasul yang benar juga memiliki kekurangan yang harus diperhatikan, seperti risiko kegiatan syirik, kurangnya pemahaman tentang tauhid, potensi penyimpangan, mengabaikan kewajiban pribadi, dan kurangnya pemahaman tentang sunnah. Memahami cara tawasul yang benar dalam Islam dan menjaga keseimbangan dalam melaksanakannya adalah penting untuk mendapatkan manfaat yang sebenarnya. Semoga artikel ini dapat membantu meningkatkan pemahaman kita tentang tawasul dalam agama Islam.