Hukum Selfie Menurut Pandangan Islam: Wajib Dihitung Atau Dibolehkan?

Diposting pada

Selfie telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan kita di era digital ini. Dari mulai selfie di tempat wisata terkenal hingga di depan cermin kamar, kemungkinan untuk mengambil foto diri sendiri sepertinya tak pernah ada habisnya. Namun, pernahkah kita berpikir apa pendapat Islam tentang aktivitas selfie ini?

Dalam pandangan agama Islam, hukum selfie sebetulnya masih menjadi perdebatan di kalangan ulama. Ada yang berpendapat bahwa selfie hukumnya diperbolehkan asalkan tidak menimbulkan dampak negatif seperti memperlihatkan aurat atau menyebabkan fitnah. Namun, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa selfie sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan kesombongan dan menciptakan hasad (irit jiwa) di antara sesama.

Sebagai umat Muslim, sudah seharusnya kita senantiasa mempertimbangkan tindakan kita berdasarkan ajaran agama. Jika kita berargumen bahwa selfie dapat meningkatkan rasa percaya diri dan mengabadikan momen berharga, tentu harus diimbangi dengan kehati-hatian dan penuh pertimbangan.

Dalam akhirnya, hukum selfie menurut pandangan Islam sebenarnya tergantung pada niat dan tujuan di balik tindakan tersebut. Jika selfie dilakukan dengan niat baik dan tidak melanggar prinsip-prinsip agama, maka tidak ada larangan untuk melakukannya. Namun, tetaplah menjaga batasan dan memperhatikan dampak dari setiap tindakan yang kita lakukan.

Islam dan Hukum Selfie: Penjelasan Terperinci

Sobat Rspatriaikkt, dalam agama Islam, banyak aspek kehidupan sehari-hari yang perlu dinilai berdasarkan hukum syariah. Salah satu fenomena populer di era digital saat ini adalah selfie, yang merupakan foto diri sendiri yang diambil dengan menggunakan kamera ponsel. Namun, apakah hukum Islam memperbolehkan praktik selfie? Dalam artikel ini, kami akan menjelaskan secara terperinci hukum selfie menurut Islam, meliputi kelebihan, kekurangan, dan beberapa FAQ terkait.

Hukum Selfie Menurut Islam

Dalam Islam, hukum selfie tidaklah diatur secara spesifik dalam kitab suci Al-Quran atau hadis-hadis Rasulullah. Oleh karena itu, terdapat perbedaan pendapat di kalangan ulama mengenai masalah ini. Namun, jika kita menganalisis praktek selfie dari sudut pandang nilai-nilai Islam, terdapat beberapa pertimbangan yang dapat kita ambil.

Kelebihan Hukum Selfie Menurut Islam

1. Meningkatkan Kepuasan Diri: Selfie dapat menjadi sarana untuk meningkatkan kepercayaan diri dan membantu seseorang merasa lebih baik tentang penampilannya. Dalam Islam, menjaga rasa percaya diri dan memperlakukan diri sendiri dengan baik adalah hal yang penting.

2. Membagikan Kebahagiaan: Selfie dapat menjadi cara untuk berbagi momen bahagia dan mengabadikan kenangan bersama orang lain. Menurut Islam, berbagi kebahagiaan dengan orang lain sangat dianjurkan.

3. Menunjukkan Rasa Syukur: Dengan berfoto bersama pemandangan indah atau dalam momen-momen bahagia, selfie dapat menjadi salah satu bentuk ungkapan syukur atas nikmat yang Allah berikan kepada kita.

4. Mempromosikan Persaudaraan: Selfie dapat menjadi alat untuk mempererat ikatan persaudaraan. Dalam Islam, persaudaraan antar sesama umat Muslim sangat ditekankan, dan selfie bisa menjadi cara yang menyenangkan untuk mengungkapkan ikatan tersebut.

5. Menginspirasi Pemuda: Dengan selfie, para pemuda dapat merasa termotivasi untuk menjaga penampilan dan gaya hidup yang sehat. Dalam Islam, menjaga penampilan dan hidup sehat adalah penting untuk menjalani kehidupan yang bermanfaat.

Kekurangan Hukum Selfie Menurut Islam

1. Kesenjangan Sosial: Selfie yang berlebihan dapat mengarah pada perbandingan sosial yang merugikan, memprovokasi rasa iri, dan menimbulkan kesenjangan sosial. Dalam Islam, menghindari perbuatan yang melanggar kesederajatan sosial sangat dianjurkan.

2. Mengesampingkan Kesunahan: Praktek selfie yang berlebihan dapat mengesampingkan nilai-nilai kebaikan lainnya dalam Islam, seperti melakukan sholat, beribadah, atau melakukan amal saleh yang lebih bermanfaat bagi diri sendiri dan orang lain.

3. Potensi Pemikiran Sombong: Selfie yang berlebihan dapat memicu pemikiran sombong dan kecemburuan sosial. Islam mendorong umat Muslim untuk tetap rendah hati dan menjaga sikap tidak sombong.

4. Kesalahan Penggunaan Media Sosial: Selfie seringkali diposting di media sosial, dan jika digunakan dengan tidak benar, dapat mengarah pada pelanggaran aturan Islam dalam hal aurat, fitnah, dan menyebarkan hal yang negatif.

5. Kurangnya Makna Spiritual: Dalam Islam, hidup seseorang seharusnya lebih dipenuhi dengan refleksi spiritual dan mendekatkan diri kepada Allah. Terlalu banyak terlibat dalam selfie dapat membuat seseorang terlalu fokus pada penampilan fisik dan mengabaikan aspek spiritual.

FAQ tentang Hukum Selfie Menurut Islam:

1. Apakah diperbolehkan berfoto selfie dengan hal-hal yang diharamkan dalam Islam?

Tidak dianjurkan untuk berfoto selfie dengan hal-hal yang diharamkan dalam Islam, seperti minuman keras, hewan yang diharamkan untuk dikonsumsi, atau objek-objek yang memiliki unsur kesyirikan.

2. Bagaimana dengan selfie wanita dengan atau tanpa hijab?

Selfie wanita dengan atau tanpa hijab merupakan masalah yang juga kontroversial dalam Islam. Jika selfie tersebut melanggar aturan penutup aurat, maka tidak dianjurkan dalam Islam. Namun, jika sesuai dengan syariat, misalnya dengan hijab yang tertutup dengan benar, maka dapat diperbolehkan.

3. Apakah selfie melanggar prinsip “tidak mencintai dunia” dalam Islam?

Tidak, selfie pada dasarnya tidak melanggar prinsip “tidak mencintai dunia”. Namun, jika selfie tersebut menyebabkan penipuan diri sendiri, sombong, atau lebih fokus pada hal duniawi daripada aspek spiritual, maka hal tersebut dapat melanggar prinsip-prinsip Islam.

Kesimpulan:

Setelah mempertimbangkan semua aspeknya, dapat disimpulkan bahwa hukum selfie menurut Islam adalah hal yang kontroversial dan tergantung pada pemahaman individu terkait nilainya dalam agama. Selfie dapat memiliki kelebihan, seperti meningkatkan kepercayaan diri, berbagi kebahagiaan, dan mempererat ikatan persaudaraan. Namun, juga terdapat kekurangan, seperti meningkatkan kesenjangan sosial, mengesampingkan nilai-nilai kebaikan lainnya, dan potensi pemikiran sombong. Dalam prakteknya, dianjurkan untuk mengambil selfie dengan pemahaman yang bijak dan tidak melanggar prinsip-prinsip Islam.

Mengabdikan diri pada Islam dan juga sebagai pengajar di salah satu perguruan tinggi swasta di Jawa Barat. Semoga kita semua dalam keadaan sehat!