Pendahuluan
Salam Sobat Rspatriaikkt,
Selamat datang di artikel kami yang akan membahas tentang pengukuran stunting menurut WHO. Stunting merupakan salah satu masalah kesehatan yang serius di dunia, terutama di negara-negara berkembang. Menurut World Health Organization (WHO), stunting terjadi ketika anak memiliki tinggi badan yang tidak sesuai dengan usianya. Hal ini disebabkan oleh kekurangan gizi dan pola makan yang buruk sejak usia dini.
Pada artikel ini, kami akan menjelaskan secara rinci mengenai pengukuran stunting menurut standar WHO, kelebihan dan kekurangan pengukuran ini, serta langkah-langkah yang dapat diambil untuk mencegah dan mengatasi stunting. Mari kita simak dengan seksama!
Pengukuran Stunting Menurut WHO
WHO telah menetapkan kriteria pengukuran stunting yang digunakan secara luas di seluruh dunia. Pengukuran ini menggunakan parameter panjang atau tinggi badan anak untuk menentukan apakah ia mengalami stunting atau tidak. Menurut WHO, anak dikategorikan mengalami stunting jika tinggi badannya lebih rendah dari batas yang ditetapkan untuk usianya.
Standar pengukuran stunting menurut WHO ini sangat penting untuk menentukan keadaan gizi anak. Dengan menggunakan pengukuran ini, kita dapat melihat apakah anak mengalami pertumbuhan yang sesuai dengan usianya atau terhambat. Hal ini membantu dalam menentukan intervensi yang tepat untuk mencegah dan mengatasi stunting.
Pengukuran stunting menurut WHO dilakukan menggunakan alat pengukur panjang badan khusus yang disebut sebagai “papan panjang” atau “stadiometer”. Alat ini digunakan oleh petugas kesehatan yang terlatih untuk melakukan pengukuran panjang badan anak. Pengukuran dilakukan dengan memastikan bahwa anak dalam kondisi yang tepat, seperti tidak mengenakan alas kaki dan berdiri tegak dengan kepala, bahu, punggung, dan tumit yang menyentuh alat pengukur. Hasil pengukuran akan dicatat dalam persentil berdasarkan usia dan jenis kelamin anak.
Kelebihan Pengukuran Stunting Menurut WHO
Pengukuran stunting menurut WHO memiliki beberapa kelebihan yang membuatnya menjadi standar yang umum digunakan di seluruh dunia. Berikut adalah beberapa kelebihan pengukuran stunting menurut WHO:
- Pengukuran yang akurat: Metode pengukuran ini terbukti akurat dan dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai kondisi pertumbuhan anak.
- Penentuan klasifikasi yang objektif: Standar WHO memberikan batas yang jelas untuk menentukan apakah anak mengalami stunting atau tidak, sehingga dapat menjaga keseragaman dalam pengukuran di berbagai negara.
- Dapat digunakan untuk pemantauan: Dengan menggunakan pengukuran stunting, kita dapat memantau pertumbuhan anak dari waktu ke waktu dan melihat perubahan yang terjadi.
- Mudah dilakukan: Metode pengukuran ini relatif mudah dilakukan oleh petugas kesehatan yang telah terlatih.
- Mendukung kebijakan dan intervensi: Pengukuran stunting menurut WHO memberikan dasar yang kuat untuk pengembangan kebijakan dan intervensi dalam mencegah dan mengatasi stunting.
- Internasional standar: Standar WHO dapat digunakan di seluruh dunia, sehingga memudahkan dalam perbandingan data antar negara.
- Berkaitan dengan risiko kesehatan: Stunting merupakan indikator penting terkait risiko penyakit dan masalah kesehatan lainnya di masa depan.
Kekurangan Pengukuran Stunting Menurut WHO
Meskipun memiliki kelebihan yang signifikan, pengukuran stunting menurut WHO juga memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperhatikan. Berikut adalah beberapa kekurangan pengukuran stunting menurut WHO:
- Tidak mempertimbangkan proporsi tubuh secara keseluruhan: Pengukuran stunting hanya melihat tinggi badan anak, sedangkan tidak memperhitungkan proporsi tubuh yang lain seperti berat badan dan lingkar kepala.
- Tidak mencerminkan perkembangan kognitif: Pengukuran stunting hanya berkaitan dengan pertumbuhan fisik anak dan tidak memperhatikan perkembangan kognitif dan kecerdasan anak.
- Dapat dipengaruhi oleh faktor lain: Selain gizi buruk, ada faktor-faktor lain yang dapat memengaruhi tinggi badan anak seperti genetik, penyakit, dan lingkungan.
- Tidak mencerminkan perubahan dalam jangka pendek: Pengukuran stunting digunakan untuk melihat perubahan dalam jangka panjang dan tidak mecerminkan perubahan dalam jangka pendek.
- Melakukan pengukuran yang rutin memerlukan sumber daya yang cukup: Untuk memantau stunting secara rutin, dibutuhkan waktu, tenaga, dan sumber daya yang cukup, terutama di negara-negara dengan sumber daya terbatas.
- Standar yang mungkin tidak sesuai dengan masyarakat lokal: Standar WHO mungkin tidak sepenuhnya sesuai dengan masyarakat lokal dalam menentukan stunting.
- Terbatas pada batas usia tertentu: Standar pengukuran stunting hanya berlaku untuk anak-anak di bawah usia lima tahun.
Tabel Pengukuran Stunting Menurut WHO
Usia (bulan) | Persentil 3 | Persentil 15 | Persentil 50 | Persentil 85 | Persentil 97 |
---|---|---|---|---|---|
0 | 44.4 | 45.4 | 49.7 | 54.6 | 56.6 |
1 | 48.3 | 49.4 | 53.9 | 58.9 | 60.7 |
2 | 52.0 | 53.1 | 57.3 | 62.4 | 64.1 |
3 | 54.9 | 56.1 | 60.3 | 65.2 | 66.9 |
4 | 57.1 | 58.2 | 62.5 | 67.3 | 69.0 |
5 | 58.8 | 59.9 | 64.2 | 68.8 | 70.6 |
FAQ tentang Pengukuran Stunting Menurut WHO
1. Apa yang dimaksud dengan stunting?
Jawaban
2. Mengapa pengukuran stunting penting dilakukan?
Jawaban
3. Bagaimana pengukuran stunting dilakukan?
Jawaban
Jawaban
Jawaban
Jawaban
7. Bagaimana mencegah dan mengatasi stunting pada anak?
Jawaban
8. Apakah pengukuran stunting hanya berlaku untuk anak di bawah usia lima tahun?
Jawaban
9. Apa yang mempengaruhi tinggi badan anak selain gizi buruk?
Jawaban
10. Apa peran kecerdasan anak dalam pengukuran stunting?
Jawaban
11. Apakah ada standar pengukuran stunting yang berlaku di seluruh dunia?
Jawaban
12. Apa dampak stunting pada kesehatan anak di masa depan?
Jawaban
13. Apa yang harus dilakukan jika anak mengalami stunting?
Jawaban
Kesimpulan
Dalam artikel ini, kami telah menjelaskan secara rinci mengenai pengukuran stunting menurut WHO. Pengukuran stunting menggunakan parameter panjang badan anak dan digunakan untuk menentukan apakah anak mengalami stunting atau tidak. Standar pengukuran stunting menurut WHO memiliki kelebihan seperti akurasi, objektivitas, dan mendukung intervensi. Namun, juga terdapat kekurangan seperti tidak mempertimbangkan proporsi tubuh secara keseluruhan dan faktor lain yang memengaruhi tinggi badan anak.
Untuk mencegah dan mengatasi stunting, langkah-langkah yang diperlukan antara lain meningkatkan gizi anak sejak dini, meningkatkan pemenuhan kebutuhan gizi ibu hamil, dan memberikan pendidikan kesehatan kepada masyarakat. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan stunting dapat diatasi dan anak-anak dapat tumbuh dengan sehat serta mencapai potensi optimal mereka.
Salam sehat,
Sobat Rspatriaikkt
Kata Penutup
Artikel ini hanya merupakan pemberian informasi umum mengenai pengukuran stunting menurut WHO. Sebaiknya selalu konsultasikan dengan tenaga medis yang berkompeten untuk mendapatkan informasi yang lebih spesifik dan sesuai dengan keadaan individual Anda atau anak Anda. Penulis tidak bertanggung jawab atas tindakan apa pun yang diambil berdasarkan informasi dalam artikel ini.