Selamatan 7 Bulanan Menurut Islam: Tradisi Bersyukur dan Berdoa

Diposting pada

Siapa yang tidak mengenal tradisi selamatan 7 bulanan dalam agama Islam? Tradisi yang kerap dilakukan untuk merayakan kelahiran bayi yang sudah mencapai usia 7 bulan ini memiliki makna yang dalam bagi umat Islam. Selamatan 7 bulanan dapat dianggap sebagai bentuk syukur atas karunia yang diberikan oleh Allah SWT, sekaligus sebagai ajang untuk berdoa agar bayi tetap sehat dan dilindungi dalam menjalani kehidupan.

Momen selamatan 7 bulanan biasanya diisi dengan rangkaian acara doa bersama, makan-makan, dan juga pemberian sedekah kepada yang membutuhkan. Hal ini dilakukan sebagai bentuk kebahagiaan atas kelahiran anak, serta sebagai wujud kepedulian terhadap sesama. Selain itu, selamatan 7 bulanan juga dianggap sebagai ajang untuk mempererat silaturahmi antara keluarga dan kerabat yang hadir dalam acara tersebut.

Dalam tradisi Islam, selamatan 7 bulanan juga dapat dijadikan sebagai momen untuk mengingat akan kebesaran Allah SWT, yang telah memberikan rezeki berupa kelahiran anak kepada pasangan suami istri. Dengan mengadakan selamatan 7 bulanan, umat Islam diharapkan dapat semakin memperkuat iman dan taqwa kepada Allah SWT, serta menjalani kehidupan dengan penuh syukur dan kesabaran.

Maka, tidak heran jika tradisi selamatan 7 bulanan tetap dilestarikan hingga saat ini oleh umat Islam. Semangat untuk bersyukur dan berdoa dalam menghadapi setiap ujian kehidupan merupakan nilai yang sangat dijunjung tinggi dalam ajaran Islam. Semoga selamatan 7 bulanan yang dilakukan dengan ikhlas dan penuh keimanan dapat membawa berkah dan kebahagiaan bagi seluruh keluarga yang melaksanakannya.

Selamatan 7 Bulanan Menurut Islam

Sobat Rspatriaikt, dalam agama Islam, terdapat berbagai ritual dan tradisi yang dilakukan dalam rangka memberikan doa dan harapan baik bagi seorang anak sejak ia masih dalam kandungan hingga dewasa. Salah satu ritual yang penting adalah selamatan 7 bulanan.

Pendahuluan

Selamatan 7 bulanan adalah ritual yang dilakukan oleh keluarga calon orang tua untuk memohon berkah dan keselamatan bagi sang calon anak yang masih dalam kandungan. Ritual ini biasanya dilaksanakan pada usia kehamilan 7 bulan sebagai simbol meningkatnya tingkat kematangan janin. Selamatan ini diisi dengan berbagai doa, puji-pujian, dan jamuan makanan yang kemudian akan dibagikan kepada kerabat atau tetangga sebagai tanda syukur. Namun, seperti halnya ritual dan tradisi lainnya, selamatan 7 bulanan juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu diketahui.

Kelebihan Selamatan 7 Bulanan

1. Mendekatkan hubungan dengan Allah SWT

Salah satu kelebihan selamatan 7 bulanan adalah mendekatkan hubungan antara calon orang tua dengan Allah SWT. Dalam pelaksanaannya, selamatan ini diisi dengan doa-doa yang bertujuan untuk memohon perlindungan dan keberkahan bagi sang janin. Dengan melakukan ritual selamatan ini, calon orang tua akan semakin terhubung dengan Allah SWT dan merasa lebih dekat dengan-Nya.

2. Meningkatkan rasa syukur

Selamatan 7 bulanan juga menjadi momen yang tepat untuk meningkatkan rasa syukur terhadap anugerah yang diberikan oleh Allah SWT. Melalui ritual ini, calon orang tua dapat mengungkapkan rasa syukur karena diberikan kesempatan untuk menjadi orang tua dan merawat seorang anak. Hal ini juga akan memperkuat ikatan emosional antara calon orang tua dengan sang janin.

3. Menciptakan rasa persatuan

Selamatan 7 bulanan adalah momen yang membawa keluarga dan kerabat dekat untuk berkumpul dan berdoa bersama. Melalui ritual ini, rasa persatuan dan kebersamaan akan semakin terjalin di antara keluarga. Moment ini juga menjadi kesempatan untuk mempererat ikatan keluarga dan membangun hubungan yang harmonis antara anggota keluarga.

4. Menyebarkan kebaikan

Dalam selamatan 7 bulanan, makanan yang dijamu akan dibagikan kepada kerabat, tetangga, dan orang-orang yang membutuhkan sekitar. Hal ini sebagai simbol untuk menyebarkan kebaikan dan berbagi rezeki kepada sesama. Tindakan ini dapat memupuk rasa kepedulian dan empati dalam masyarakat serta memperkuat hubungan sosial antara keluarga dan lingkungan sekitar.

5. Memberikan energi positif

Ritual dalam selamatan 7 bulanan yang diiringi dengan penampilan pakaian, hiasan rumah, dan makanan khas tradisional memberikan energi positif bagi calon orang tua dan sang janin. Hal ini dapat menciptakan suasana yang ceria dan membawa kebahagiaan selama acara berlangsung. Energi positif ini diyakini dapat memberikan dampak yang baik bagi perkembangan janin.

Kekurangan Selamatan 7 Bulanan

1. Kemungkinan penyalahgunaan harta

Selamatan 7 bulanan dengan jamuan makanan yang berlimpah bisa menjadi ajang pamer kekayaan dan status sosial. Beberapa keluarga mungkin bersaing dalam menyajikan hidangan yang lebih mewah dan menghabiskan banyak uang. Hal ini bisa menimbulkan penyalahgunaan harta yang seharusnya dapat dialokasikan untuk hal-hal yang lebih bermanfaat.

2. Merupakan bentuk syirik

Beberapa keluarga melakukan selamatan 7 bulanan dengan ritual-ritual tertentu yang memiliki nuansa kesyirikan, seperti menggunakan barang-barang bertuah atau melakukan tindakan mistis. Hal ini bertentangan dengan ajaran Islam yang menekankan atas penghambaan hanya kepada Allah SWT. Oleh karena itu, sebaiknya selamatan 7 bulanan dilakukan dengan memperhatikan ajaran dan prinsip-prinsip agama Islam.

3. Merasa terbebani dengan tuntutan acara

Acara selamatan 7 bulanan juga dapat menjadi sumber stres dan kekhawatiran bagi calon orang tua. Persiapan yang rumit dan banyaknya hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan acara dapat membuat calon orang tua merasa terbebani dan tidak menikmati momen kehamilan dengan tenang. Oleh karena itu, perlu ada kesadaran dan pemahaman bahwa selamatan hanyalah salah satu dari banyak cara mengungkapkan syukur dan memohon berkah bagi sang janin.

Pertanyaan Umum seputar Selamatan 7 Bulanan

1. Apakah selamatan 7 bulanan harus dilakukan pada usia kehamilan 7 bulan?

Tidak ada ketentuan khusus mengenai usia kehamilan saat pelaksanaan selamatan 7 bulanan. Selamatan ini dapat dilakukan di usia kehamilan antara 6-8 bulan, tergantung keinginan dan keyakinan keluarga.

2. Apakah ada perlengkapan khusus yang harus disiapkan untuk selamatan 7 bulanan?

Perlengkapan yang diperlukan untuk selamatan 7 bulanan meliputi makanan dan minuman sebagai jamuan, perlengkapan hiasan rumah, pakaian khusus, serta obat-obatan dan perlengkapan medis yang diperlukan apabila ada peserta yang membutuhkannya.

3. Bagaimana memastikan selamatan 7 bulanan dilaksanakan dengan mengikuti ajaran agama Islam?

Untuk memastikan selamatan 7 bulanan dilaksanakan dengan mengikuti ajaran agama Islam, sebaiknya mempelajari tata cara pelaksanaan selamatan dalam Islam, mengikuti saran dari para ulama atau ustaz yang kompeten, serta memperhatikan prinsip-prinsip agama yang melarang tindakan syirik atau berlebihan dalam penyaluran harta.

Kesimpulan

Dalam Islam, selamatan 7 bulanan adalah ritual yang penting dalam memberikan doa dan harapan baik bagi sang janin yang masih dalam kandungan. Ritual ini memiliki berbagai kelebihan, antara lain mendekatkan hubungan dengan Allah SWT, meningkatkan rasa syukur, menciptakan rasa persatuan, menyebarkan kebaikan, dan memberikan energi positif. Namun, selamatan 7 bulanan juga memiliki kekurangan, seperti kemungkinan penyalahgunaan harta, mencampuradukkan ajaran agama, dan merasa terbebani dengan tuntutan acara. Oleh karena itu, perlu diingat bahwa pelaksanaan selamatan hanya salah satu bentuk ungkapan syukur dan doa, dan sebaiknya dilakukan dengan memperhatikan ajaran dan prinsip-prinsip agama Islam.

Penulis dan Motivator Islam. Menggugah jiwa melalui kata-kata dan kisah inspiratif Islami