Tujuan Menikah Menurut Syariat Islam

Diposting pada

Pernikahan merupakan salah satu ibadah yang dijelaskan dalam Islam sebagai langkah untuk mencapai kedamaian dan keberkahan. Tujuan utama menikah menurut syariat islam adalah untuk melengkapi separuh agama, memperoleh keturunan yang sholeh, menunaikan fitrah, dan menjaga diri dari perbuatan zina. Menikah juga menjadi wadah untuk saling mendukung, membantu, dan saling melengkapi dalam kehidupan sehari-hari. Dengan tujuan yang jelas dan niat yang tulus, pernikahan dalam Islam diharapkan dapat membawa kebahagiaan dan keberkahan bagi kedua belah pihak.

Sobat Rspatriaikkt!

Pengantar

Pernikahan adalah institusi yang sangat penting dalam agama Islam. Menikah adalah salah satu tuntutan syariat islam yang harus dijalankan oleh setiap muslim yang telah mencapai usia baligh. Tujuan menikah menurut syariat islam adalah untuk menjaga kesucian agama, menjaga kehormatan, membentuk keluarga yang sakina, dan melanjutkan keturunan. Dalam artikel ini, kita akan membahas secara terperinci dan lengkap tujuan menikah menurut syariat islam.

Tujuan Menikah Menurut Syariat Islam

1. Mempertahankan Kesucian Agama

Menikah dalam agama Islam adalah cara yang diperbolehkan untuk memuaskan kebutuhan seksual dengan cara yang halal. Dalam menikah, pasangan suami istri dapat menjaga diri mereka dari perbuatan zina dan tindakan tidak senonoh lainnya. Dengan menikah, mereka bisa saling membantu dalam menghindari godaan syahwat dan menjaga kesucian agama.

2. Menjaga Kehormatan

Menikah juga bertujuan untuk menjaga kehormatan dan martabat seseorang. Dalam agama Islam, hubungan intim hanya diperbolehkan antara suami dan istri yang sah. Dengan menikah, pasangan suami istri saling menghormati dan melindungi satu sama lain dari perbuatan yang dapat merusak kehormatan pribadi.

3. Membentuk Keluarga yang Sakina

Menikah adalah langkah awal untuk membentuk keluarga yang sakinah, mawaddah, dan warahmah. Dalam agama Islam, keluarga adalah landasan masyarakat yang baik. Dalam pernikahan, suami dan istri saling melengkapi, saling mencintai, dan saling mendukung satu sama lain untuk mencapai kehidupan yang harmonis. Dengan membentuk keluarga yang sakina, hubungan antara suami dan istri akan menjadi saling berkah dan tidak terjadi pertengkaran yang serius.

4. Melanjutkan Keturunan

Menikah bertujuan untuk melanjutkan keturunan. Dalam agama Islam, melanjutkan keturunan adalah salah satu sunnah Nabi Muhammad SAW dan dianggap sebagai amal yang baik. Dengan melahirkan anak, pasangan suami istri dapat memperoleh pahala dan melibatkan diri dalam proses pembentukan generasi muslim yang kuat dan beriman.

5. Menghindari Perbuatan Dosa

Menikah juga memiliki tujuan untuk menghindari perbuatan dosa. Dalam agama Islam, berzina adalah dosa besar yang harus dihindari. Dengan menikah, pasangan suami istri dapat menyalurkan hasrat dan kebutuhan seksual mereka dengan cara yang halal, sehingga menghindari perbuatan dosa dan mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Kekurangan Tujuan Menikah Menurut Syariat Islam

1. Tanggung Jawab yang Besar

Menikah membawa tanggung jawab yang besar kepada kedua pasangan. Membentuk keluarga yang harmonis dan bahagia membutuhkan komitmen dan pengorbanan dari setiap anggota keluarga. Pasangan suami istri harus bersedia menerima tanggung jawab tersebut dan meluangkan waktu dan energi untuk menjaga dan mengembangkan hubungan mereka.

2. Terbatasnya Kebebasan Pribadi

Menikah juga berarti mengorbankan sebagian kebebasan pribadi. Kedua pasangan harus saling menghormati dan mempertimbangkan keinginan pasangan dalam setiap tindakan yang mereka lakukan. Keputusan penting harus dibuat bersama dengan mempertimbangkan kepentingan bersama. Hal ini mungkin mengurangi kebebasan individu dalam beberapa hal.

3. Perbedaan dalam Pandangan Hidup

Menikah dapat membawa perbedaan dalam pandangan hidup antara suami dan istri. Setiap individu memiliki nilai-nilai, keyakinan, dan pandangan hidup mereka sendiri. Menikah berarti menggabungkan dua kepribadian yang berbeda menjadi satu. Dalam beberapa kasus, perbedaan pandangan hidup ini dapat menyebabkan konflik jika tidak ditangani dengan bijak dan saling pengertian.

FAQ tentang Tujuan Menikah Menurut Syariat Islam

1. Apakah menikah hanya untuk tujuan seksual?

Tidak, meski tujuan menikah termasuk untuk memuaskan kebutuhan seksual dengan cara yang halal, menikah juga memiliki tujuan lainnya seperti menjaga kesucian agama, menjaga kehormatan, membentuk keluarga yang sakina, melanjutkan keturunan, dan menghindari perbuatan dosa.

2. Apakah menikah harus dilakukan dalam usia muda?

Menikah dapat dilakukan pada usia yang tepat dan layak menurut hukum Islam. Tidak ada ketentuan khusus tentang usia pernikahan dalam Islam. Namun, Islam menekankan pentingnya kematangan emosional dan kesiapan dalam menjalankan pernikahan.

3. Apakah menikah wajib dalam agama Islam?

Menikah tidak diwajibkan secara hukum dalam agama Islam. Namun, menikah dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai salah satu sunnah dan diperlukan untuk menjaga kehormatan dan melanjutkan keturunan. Setiap muslim harus menjalankan pernikahan jika mereka memiliki kemampuan dan kemampuan untuk melakukannya.

Kesimpulan

Memahami tujuan menikah menurut syariat Islam penting untuk setiap individu yang ingin menjalankan pernikahan. Menikah dalam Islam bukan hanya tentang pemenuhan kebutuhan seksual, tetapi juga tentang menjaga kesucian agama, menjaga kehormatan, membentuk keluarga yang sakina, melanjutkan keturunan, dan menghindari perbuatan dosa. Namun, perlu diingat bahwa menikah juga membawa tanggung jawab, membatasi kebebasan pribadi, dan dapat menyebabkan perbedaan dalam pandangan hidup. Oleh karena itu, penting untuk memahami dan mempersiapkan diri sebelum memasuki ikatan pernikahan.

Penulis dan Motivator Islam. Menggugah jiwa melalui kata-kata dan kisah inspiratif Islami